Thursday, April 30, 2020

Pemilihan Budidaya Udang Windu

1. Pemilihan budidaya udang windu

reneesmehistorias - Pada dasarnya, sebelum Anda mulai menyiapkan tanah, Anda harus terlebih dahulu mengetahui habitat dan perilaku udang windu. Udang macan berkembang biak di air payau, jadi tempat terbaik untuk menanam udang windu adalah di dekat pantai.

Kenapa dekat dengan pantai?

Karena umumnya di tempat-tempat ini terdapat sumber daya air payau yang melimpah, sehingga tidak sulit bagi kita untuk membangun aliran yang mengarah ke kolam. Efeknya, pasokan air keluar masuk kolam bisa terjadi secara teratur seperti di alam.

Suhu air yang cocok untuk budidaya udang windu berkisar antara 25 hingga 29 ° C, dengan tingkat pH 7 hingga 8 dan kadar garam antara 10-25 ppm. Lokasi dekat pantai sangat menjanjikan untuk membentuk kondisi ini.

2. Persiapan membuat kolam


Sebagaimana disebutkan di atas, proses budidaya udang windu harus sealami mungkin, sehingga udang windu dapat berkembang seperti di habitat aslinya.



Untuk alasan ini, kita perlu membuat kolam yang memiliki saluran air untuk masuk dan pergi, untuk memastikan bahwa kualitas air di kolam tetap optimal.

Saran bagi Anda yang ingin menumbuhkan udang windu secara optimal, buat tiga kolam dengan ketinggian berbeda satu sama lain, dan buat saluran di kolam tertinggi dan saluran di kolam paling banyak. rendah.

Kemudian buatlah pintu antara kolam 1 di kolam 2 dan kolam 2 di kolam 3. Ini akan memudahkan kita untuk mengatur sirkulasi air di kolam.

Tiga kolam akan digunakan untuk mengklasifikasikan ukuran udang dalam proses pembesaran. Satu untuk benjolan, satu untuk pembibitan dan yang lainnya untuk pembesaran.

Dengan cara ini, kita dapat membiakkan udang windu secara terus menerus dan berkelanjutan.

3. Pemilihan benih udang windu


Nah, dalam pemilihan benih, kita juga harus mempelajari kebiasaan udang di habitat aslinya.

Di alam liar, udang digunakan untuk berenang melawan arus dan selalu bebas bergerak.



Ingatlah untuk memastikan bijinya tidak cacat secara fisik. Bibit yang sehat juga akan menghasilkan udang berkualitas.

3. Proses perbanyakan bibit


Langkah selanjutnya adalah menyebarkan benih. Setelah mendapatkan benih unggul yang memenuhi kriteria, pertama-tama kita harus melalui proses aklimatisasi terhadap benih udang, tujuannya adalah agar udang tidak stres dan mati.

Caranya cukup sederhana, biarkan benih udang dalam wadah dengan menempatkannya di kolam untuk proses penyesuaian dan adaptasi dengan suhu air di kolam.

Tidak perlu terlalu banyak waktu, hanya 15-20 menit. Setelah itu, mulailah melepaskan benih secara perlahan ke kolam pembibitan.

Di kolam ini, tanaman udang akan dirawat untuk proses ekspansi sementara sampai mereka cukup besar untuk dipindahkan ke kolam ekspansi berikutnya.

4. Proses persiapan untuk ekspansi udang windu


Persiapan untuk ekspansi tambak dilakukan jauh sebelumnya sebelum benih udang mulai tumbuh. Karena untuk menyiapkan kolam yang diperbesar, juga butuh waktu yang lama.



Untuk proses persiapan, pertama-tama kita harus mengosongkan kolam untuk mengeringkannya terlebih dahulu. Setelah itu, sebarkan pupuk urea dan kompos di sekitar kolam untuk merangsang pertumbuhan lumut dan plankton sebagai makanan alami untuk udang.

Untuk proses ini, ada 2 metode yang bisa kita lakukan. Maksudnya, distribusikan pupuk secara merata dan beri air dengan ketinggian sekitar 5 cm, atau tempatkan pupuk di beberapa kantung yang diikat lalu ditempatkan di berbagai tempat di kolam. seragam dan beri air dengan volume yang sama.

Untuk jumlah pupuk, dengan metode pertama dan kedua, jumlah pupuk yang digunakan tetap sama, yaitu 75 kg per hektar.

Setelah memberi pupuk dan air, diamkan selama 1 minggu. Ketika kolam sudah mulai tumbuh dengan lumut, kolam siap untuk proses pembesaran. Pada titik ini kita dapat menambahkan pupuk untuk mendapatkan hasil terbaik.

a. Makanan dan nutrisi


Apa yang paling mempengaruhi ukuran udang di kemudian hari dalam panen mereka adalah kualitas makanan yang diberikan selama proses budidaya.

Faktanya, secara alami, udang windu memakan plankton dan lumut yang sudah tersedia di kolam. Namun, makanan tambahan dan nutrisi juga sangat diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan udang.

Banyak produk makanan udang yang bergizi tersedia di pasar. Selain itu, kita juga bisa membuat makanan udang sendiri, menggunakan kepala udang yang ditumbuk halus atau ikan irisan kecil.

Memberi makan udang biasa dan berkualitas dua kali sehari, pagi dan sore, dapat merangsang pertumbuhan udang windu dengan cepat dan sehat.

Selain itu, pola makan juga dapat mencegah udang windu memakan udang lainnya, karena udang windu kanibalistik.

5. Antisipasi hama dan penyakit.


Meskipun mudah, budidaya udang windu bukannya tanpa risiko. Tentu saja, kemungkinan hama dan penyakit tetap ada. Karena itu, nutrisi udang juga dapat meminimalkan timbulnya penyakit pada udang.



Namun, jika udang windu terkena penyakit, pemulihan harus dilakukan. Penyakit udang windu dapat disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur. Untuk mengatasinya, udang yang terinfeksi karantina dan berikan antibiotik atau antijamur.

Udang lainnya disebabkan oleh kenyataan bahwa pH air terlalu tinggi / terlalu rendah atau ke tingkat minimum oksigen terlarut dalam kolam, dalam hal ini, cukup untuk mengganti air dengan laju aliran yang lebih tinggi.

Selain penyakit, masalah hama juga dapat menyebabkan panen yang buruk. Ikan pemakan udang, lumut yang tumbuh terlalu banyak, atau burung pemakan udang bisa menjadi hama di tambak udang.

a. Atasi hama burung

Burung bisa menjadi hama yang sangat menyebalkan karena suka makan udang. Untuk mengatasi serangan serangga burung, kita perlu membuat jaring di kolam agar burung tidak bisa masuk.

b. Atasi hama lumut

Faktanya, lumut bisa menjadi makanan alami bagi udang, tetapi proliferasi dapat mengganggu keseimbangan ekosistem tambak.

Untuk ini, lepaskan busa, Anda dapat menggunakan kain kasa atau langsung di kolam dan membersihkan busa.

c. Atasi hama ikan

Untuk kelompok hama ikan, ada dua jenis yang dapat menghambat pertumbuhan udang windu, yaitu ikan pesaing dan ikan pemangsa.

Ikan kompetisi adalah jenis ikan yang ikut serta dalam konsumsi makanan untuk udang, sedangkan ikan predator adalah jenis ikan yang bisa memakan udang. Keduanya bisa berbahaya.

Jika memungkinkan kita dapat memberantas hama ini dengan memindahkan udang harimau ke tempat penampungan sementara dan drainase, tetapi jika itu tidak memungkinkan, kita dapat menggunakan metode kimia.

Peluang berikutnya akan lebih banyak menyentuh penyakit dan hama di budidaya udang windu.

6. Panen udang


Langkah terakhir dalam menanam udang windu adalah proses panen. Sebagai aturan umum, jika udang masih sehat, waktu dari mulai panen adalah sekitar 5 hingga 6 bulan.

Dalam beberapa kasus, seperti udang yang terkena penyakit atau jumlah hama yang dapat menghambat pertumbuhan udang, udang windu hanya dapat dipanen setelah 7 bulan, dan itupun dengan kualitas dan kuantitas yang lebih rendah.



Udang harimau yang sehat dan berkualitas tinggi memiliki cangkang kehitaman, cukup mengkilap dan cukup keras seperti lobster. Dari segi berat, udang yang sehat dapat memiliki berat hingga 8 ons per ekor.

Sekarang, jika dari serangkaian sampel udang di kolam yang memiliki indikasi yang disebutkan di atas, maka udang siap dipanen. Untuk memanen udang windu di kolam, mereka bisa memancing, memancing atau mengeringkan kolam.

Pemanenan harus dilakukan pada malam hari, karena udang galah memiliki sifat nokturnal, yang berarti mereka aktif di malam hari. Pemanenan di malam hari dapat menyebabkan udang windu dipanen dalam kondisi dingin.

Ini adalah cara yang tepat untuk menumbuhkan udang galah untuk menghasilkan udang galah yang berkualitas dan mereka sangat diminati oleh pasar. Bisnis udang windu benar-benar menguntungkan, jadi lakukan dengan benar dan benar.

Untuk pemasaran, Anda dapat melakukan pemasaran offline atau online, atau bahkan di pasar ekspor, karena permintaan udang windu terus meningkat dari tahun ke tahun. Semoga artikel ini bermanfaat.

No comments:

Post a Comment