Monday, April 27, 2020

Cara Merawat Ikan Nila Dengan Biak


reneesmehistorias - Tilapia adalah salah satu ikan air tawar paling populer di Indonesia. Selain harganya yang relatif terjangkau, budidaya juga cukup mudah.

Nila sangat mudah diperbanyak karena memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Suhu optimal untuk pertumbuhan ikan nila berkisar antara 25 hingga 30 derajat Celcius dengan pH air 7 hingga 8.

Selain itu, ikan ini juga omnivora. Makanan alami adalah plankton, tanaman air dan organisme lain serta mikroorganisme di dalam kolam. Sejauh menyangkut budidaya, kita dapat menggunakan butiran dengan kandungan protein sekitar 25%.

Berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai budidaya nila meliputi pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian makan dan manajemen penyakit.

Budidaya nila dapat dengan mudah dibagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama adalah pembenihan, pembibitan kedua dan ketiga adalah ekspansi.

1. Perkebunan nila

Pada tahap penanaman, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih orang tua. Dengan kata lain, pilih orang tua laki-laki dan perempuan yang siap untuk berkembang biak.

Kita dapat dengan mudah membedakan nila jantan dan betina dari 2 karakteristik, yaitu dagu dan alat kelamin.


  • Ikan nila betina memiliki dagu yang lebih luas daripada nila jantan.
  • Alat kelamin nila betina bulat, sedangkan ikan jantan sedikit menonjol.
  • Pemilihan benih penting dalam menentukan hasil nila yang tumbuh. Pilih benih nila jantan karena hasilnya akan maksimal. Karena pertumbuhan ikan nila jantan adalah 40% lebih cepat daripada betina.


Pertumbuhan nila pada oroseksual monoseksual lebih produktif daripada pencampuran. Karena ikan ini memiliki sifat untuk bereproduksi (menikah). Karena ketika dicampur, ikan akan bereproduksi dan pertumbuhan berat ikan akan sedikit terhambat.

Persiapan kolam renang
Kolam yang kami siapkan bisa dalam bentuk kolam inground, kolam dinding, kolam kanvas atau kolam terapung (kandang).

Dalam diskusi ini, saya akan menggunakan contoh kolam tanah di atas, karena ini adalah jenis kolam yang paling banyak digunakan.



Kolam Bumi juga bisa menjadi tempat menanam berbagai tanaman dan organisme lain yang berguna sebagai makanan untuk nila, sehingga Anda bisa mengurangi biaya pembelian pelet.

Langkah-langkah untuk mempersiapkan pengolahan air tanah adalah sebagai berikut:



  • Langkah pertama adalah mengeringkan bagian bawah kolam. Kolam renang mengering saat dijemur. Pengeringan berlangsung 3 hingga 7 hari, tergantung pada kondisi cuaca.
  • Pengeringan cukup jika permukaan tanah tampak retak, tetapi jangan biarkan tanah terlalu keras (membatu). Fitur-fiturnya adalah jika Anda berjalan di tanah, ia masih meninggalkan jejak.
  • Kemudian permukaan tanah dibajak hingga 10 cm. Itu membersihkan kotoran di dasar kolam, juga membersihkan lumpur hitam yang bau.
  • Kolam yang telah digunakan sebelumnya umumnya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah). Saran saya, periksa pH tanah terlebih dahulu. Jika kurang dari 6, pengapuran harus dilakukan dengan kapur dari tipe dolomit. Kondisi pH optimal untuk budidaya nila dalam kisaran 7-8.
  • Dosis kalsifikasi disesuaikan dengan keasaman tanah. Untuk tanah pada pH 6, beri dolomit dengan kapur hingga 500 kg / ha. Untuk pH 5-6, gunakan hingga 500-1500 kg / ha. Untuk pH tanah 4 hingga 5, gunakan 1 hingga 3 ton / ha. Buktikan bahwa jeruk nipis dapat menembus permukaan tanah sedalam 10 cm. Kemudian biarkan selama 2-3 hari.




  • Setelah menetralkan pH, langkah selanjutnya adalah pembuahan. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik sebagai pupuk dasar. Tujuan pemupukan adalah mengembalikan kesuburan tanah. Pupuk didistribusikan secara merata di atas permukaan kolam. Anda juga bisa menambahkan pupuk kimia dalam bentuk urea atau probiotik.
  • Tujuannya adalah untuk menyediakan nutrisi bagi mikroorganisme dan hewan yang ada di lingkungan tambak. Nantinya, ini bisa menjadi bahan makanan alami untuk nila.
  • Langkah selanjutnya, tiriskan kolam dengan air. Irigasi ini dilakukan secara bertahap.
  • Pertama, tiriskan air hingga 10-20 cm. Tujuannya adalah agar sinar matahari dapat menembus dengan sempurna ke dasar kolam.
  • Biarkan selama 3 hingga 5 hari untuk memungkinkan organisme akuatik lainnya berkembang.
  • Setelah 5 hari, isi kolam sampai ketinggian air mencapai 60 hingga 75 cm.
  • Langkah selanjutnya adalah proses perbanyakan orang tua laki-laki dan perempuan. Rasionya adalah 1 pria untuk 5 sampai 10 wanita.

Proses selanjutnya adalah pemijahan alami. Dalam proses ini, periode pemeliharaan awal adalah sekitar 30 hari. Setelah 30 hari, kita bisa memanen larva atau burayak. Jadi kita bisa melakukan panen berikutnya secara teratur setiap 12-15 hari.



Setelah memanen larva, kita bisa melanjutkan ke langkah berikutnya, yaitu pembibitan.

2. Dipisahkan

Pada tahap pembibitan, siapkan kelompok terpisah untuk berisi larva / larva nila. Area pembibitan dapat disesuaikan dengan lahan yang tersedia.

Kemudian isi kolam dengan larva nila dengan laju sekitar 500 hingga 1.000 larva nila per meter persegi.

Nah, larva akan disimpan di kolam pembibitan selama 21 hari hingga sebulan.

Makanan murah hati
Kami dapat menyediakan makanan dalam bentuk campuran dedak, tepung ikan, dan kami tidak lupa memberikan campuran probiotik.

Kami mencampurnya dalam ember dan kemudian menyebar di kolam dua kali sehari.

3. Ekspansi dan komersialisasi

Setelah proses seleksi, kita bisa menjual benih ikan secara langsung, atau membesarkannya untuk dipanen sendiri.

Ada tiga hal penting lainnya yang perlu dipertimbangkan, yaitu pengelolaan air, makanan dan pengendalian hama dan penyakit.

Pengelolaan air

Untuk mendapatkan kinerja terbaik dari ikan nila, kualitas air tambak harus diperiksa secara teratur. Penentuan kualitas air di premeter adalah kandungan oksigen dan pH air. Ketika kandungan oksigen di kolam berkurang, percepat sirkulasi air dengan meningkatkan aliran air. Jika kolam sudah mengandung NH3 dan H2S dalam jumlah besar yang ditandai dengan bau yang tidak sedap, segera ganti airnya.

Makanan

Biaya makanan adalah bagian paling mahal dari membudidayakan nila. Beri dia makanan dalam bentuk butiran dengan kandungan protein 20-30%. Makanan bisa dilakukan di pagi dan sore hari.

Setiap dua minggu, Anda dapat mengambil sampel nila secara acak untuk menimbang beratnya. Dengan cara ini Anda dapat menyesuaikan jumlah makanan yang akan diberikan.

Pengendalian hama dan penyakit
Dalam situasi normal, penyakit ikan memiliki nilai yang kecil dan seharusnya tidak menjadi masalah.

Namun, jika budidaya ikan nila telah dilakukan dalam skala yang lebih besar, risiko serangan oleh hama dan vektor pembawa penyakit belum diperhitungkan. Selain itu, penyebaran penyakit di kolam ikan cukup menular.



Untuk pencegahan, Anda dapat melakukan beberapa hal:

  1. Pertama-tama, seperti yang dibahas pada tahap persiapan, lakukan pengeringan, pengapuran dan pemupukan.
  2. Kedua, tempatkan saringan dalam bentuk jaring, kain atau benda lain di aliran air di kolam untuk mencegah hama seperti kumbang / ucrit memasuki kolam.
  3. Ketiga, memberantas hama secara teratur. Anda dapat menggunakan seser untuk menangkap hama yang ditemukan di kolam seperti kumbang air, katak, ucrites, predator ikan gratis, dan lainnya untuk membasmi.
  4. Anda juga dapat menyingkirkan hama secara alami dengan memasukkan predator alami hama ini.

Keempat, jangan makan berlebihan, karena puing-puing makanan yang jatuh ke dasar kolam dapat menyebabkan hama merasa di rumah dan berkembang di kolam.

4. Memanen nila

Untuk kebutuhan pasar domestik, ukuran nila yang dibutuhkan umumnya bervariasi dari 300 hingga 500 gram per ekor.

Sementara itu, waktu yang dibutuhkan untuk menumbuhkan nila, dari ukuran 10 hingga 20 gram per ekor (biji) hingga ukuran 300 hingga 500 gram per ekor (siap panen), adalah sekitar 4 hingga 6 bulan.

5. Modal yang dibutuhkan

Modal yang dibutuhkan untuk budidaya nila kecil, kita bisa menggunakan kolam kanvas dengan modal sekitar 5-10 crore dengan untung 3-4 crore.

Sedangkan untuk perusahaan besar, modal minimum yang dibutuhkan adalah lebih dari 100 juta rupee, dengan margin keuntungan 10 hingga 15 juta rupee per bulan.

No comments:

Post a Comment